eastwindnetworks.com – Tellor (TRB): Lonjakan Harga dan Whale Mengkhawatirkan?. Tellor (TRB) adalah jaringan oracle terdesentralisasi yang menyediakan data dunia nyata (off-chain) untuk blockchain. Fungsi utamanya adalah memastikan bahwa data yang di gunakan oleh smart contract di blockchain tetap valid dan aman. Sistem ini bersifat permissionless, artinya siapa pun dapat menyumbangkan data ke jaringan dan siapa pun dapat memverifikasi kebenaran data yang tersedia.
TRB, token asli Tellor, memainkan peran penting dalam menjaga keamanan ekonomi kripto pada jaringan. Para pengguna yang ingin menjadi “reporter” data di haruskan untuk menyimpan sejumlah TRB sebagai jaminan. Jika data yang dikirimkan oleh reporter terbukti tidak valid atau di permasalahkan, mereka dapat kehilangan token yang telah di jaminkan.
Tellor di gunakan untuk berbagai keperluan dalam ekosistem blockchain, seperti umpan harga, pasar prediksi, dan jembatan antar blockchain. Dalam dunia yang terus berkembang ini, oracle seperti Tellor di sebut sebagai tulang punggung industri kripto karena perannya yang krusial dalam menyediakan data yang menentukan hasil dari kontrak pintar yang bekerja secara otomatis.
Tokenomik TRB
TRB adalah token yang dirancang untuk menyelaraskan insentif antara pengguna, reporter data, dan komunitas Tellor. Beberapa fungsinya meliputi:
- Imbalan: Reporter dibayar dengan imbalan berbasis waktu, di mana setiap lima menit, 0,5 TRB diberikan sebagai insentif.
- Tips: Pengguna dapat memberi tip dalam bentuk TRB kepada reporter untuk mendapatkan layanan yang lebih cepat.
- Keamanan: Reporter harus menyimpan sejumlah TRB sebagai jaminan untuk mencegah aktivitas jahat dan data palsu.
- Sengketa: Pemegang TRB dapat memulai sengketa jika mereka curiga terhadap aktivitas reporter dengan membayar biaya sengketa dalam TRB.
Tidak ada ICO atau pre-mine untuk TRB. Semua token di ciptakan melalui partisipasi reporter dalam jaringan, dengan total suplai mencapai 2,62 juta token pada Mei 2024.
Analisis Harga TRB
TRB telah mengalami fluktuasi harga yang dramatis sejak di luncurkan. Dalam siklus bull kripto 2020-2021, TRB mencapai puncaknya di angka $164 pada Mei 2021. Namun, kripto winter yang mengikuti membuat harga TRB terjun bebas hingga ke $6,6 pada Mei 2022. Meskipun sempat mengalami kebangkitan, token ini tetap stagnan di kisaran $7 selama lebih dari setahun.
Akhirnya, pada Desember 2023, TRB mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa di $629, sebelum merosot drastis ke $121 dalam waktu 24 jam, karena aksi profit-taking oleh whale (pemilik besar token). Pada Mei 2024, TRB kembali melonjak sekitar 200% dalam waktu delapan hari pertama bulan tersebut, namun kembali turun saat whale mengambil keuntungan mereka.
Konsentrasi Whale TRB: Haruskah Investor Khawatir?
Data dari IntoTheBlock menunjukkan bahwa 94% dari total suplai TRB di miliki oleh whale. Sebagai perbandingan, hanya 11% dari Bitcoin dan 50% dari Ether yang di pegang oleh whale. Dengan demikian, konsentrasi whale yang tinggi pada TRB menimbulkan kekhawatiran bagi investor karena harga token dapat di pengaruhi oleh aksi jual dari para whale ini.
Pada akhir April 2024, 86% dari total suplai TRB di miliki oleh “cruiser,” yaitu alamat yang memegang token antara satu hingga dua belas bulan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pemegang TRB cenderung memperdagangkan token mereka dalam jangka waktu menengah, yang menambah volatilitas harga token.
Kesimpulan
Lonjakan harga TRB dalam beberapa bulan terakhir telah menyoroti pengaruh whale dalam pasar kripto. Dengan konsentrasi yang sangat tinggi di tangan pemilik besar, investor perlu berhati-hati dan mempertimbangkan risiko yang terlibat. Meskipun teknologi Tellor memiliki potensi besar dalam ekosistem blockchain, volatilitas harga yang di dorong oleh aksi whale menjadi salah satu faktor yang harus di waspadai oleh para investor.
Sebagai kesimpulan, selalu lakukan riset mendalam sebelum berinvestasi, dan pastikan Anda memahami risiko yang ada dalam dunia kripto yang bergerak cepat dan terkadang tidak dapat di prediksi.