November 19, 2025

CEO Tether Bongkar 4 Alasan Gila di Balik Black Friday Pasar Bitcoin

CEO Tether Bongkar 4 Alasan Gila di Balik Black Friday Pasar Bitcoin

eastwindnetworks.com – CEO Tether Bongkar 4 Alasan Gila di Balik Black Friday Pasar Bitcoin. Pasar cryptocurrency, khususnya Bitcoin, memang terkenal dengan harga yang luar biasa. Namun, apa yang terjadi pada Black Friday pasar Bitcoin baru-baru ini, benar-benar mengejutkan banyak orang. Anjloknya harga Bitcoin pada hari itu tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi biasa, tetapi juga oleh beberapa faktor tak terduga yang mengejutkan banyak pelaku pasar. Baru-baru ini, CEO Tether, Paolo Ardoino, mengungkap alasan di balik kehancuran pasar Bitcoin yang terjadi pada Black Friday. 

Kondisi Makroekonomi yang Gak Menentu

Pertama-tama, Paolo menjelaskan bahwa pasar Bitcoin dan cryptocurrency pada umumnya sangat dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi global. Ketika inflasi meningkat, suku bunga naik, dan perekonomian melanda, para investor cenderung menarik dana dari aset berisiko seperti cryptocurrency untuk mengamankan nilai investasi mereka.

Pada Black Friday, beberapa negara besar mulai mengumumkan kebijakan ekonomi yang lebih ketat. Hal ini membuat banyak investor khawatir dan memilih untuk menutup posisi mereka di pasar Bitcoin. Tether, sebagai salah satu stablecoin terbesar di dunia, juga ikut serta dalam pergerakan besar ini.

Namun yang menarik adalah, meskipun kondisi ekonomi global sedang goyah, Bitcoin tetap memiliki potensi besar untuk bangkit, selama ada kebijakan fiskal yang mendukung. Faktor makroekonomi adalah salah satu alasan utama yang memicu aksi jual besar-besaran yang terjadi pada Black Friday tersebut.

Tantangan Likuiditas yang Menghantui

Selanjutnya, Paolo menyoroti masalah likuiditas yang menjadi masalah besar di pasar kripto, terutama pada saat-saat seperti Black Friday. Pada saat volume perdagangan Bitcoin menurun drastis, harga dapat bergerak sangat fluktuatif. Ketika likuiditas semakin tipis, bahkan sedikit tekanan bisa menyebabkan harga anjlok.

Tether, sebagai penggerak utama dalam ekosistem kripto, memiliki peran besar dalam menjaga stabilitas pasar. Namun, dalam beberapa situasi, seperti pada Black Friday, pasar harus dihadapkan dengan ancaman mengenai seberapa banyak stablecoin yang dapat menyerap aksi penjualan yang masif.

Ketika sejumlah besar investor dan entitas besar menarik dana mereka, pasar Bitcoin bisa dengan mudah tertekan, karena ada kesinambungan dalam penawaran dan permintaan yang tercipta. Akibatnya, meskipun Bitcoin adalah aset yang sering dianggap ‘aman’ oleh banyak orang, situasi ini membuktikan bahwa bahkan cryptocurrency yang paling dominan pun tidak lepas dari risiko likuiditas.

FOMO (Fear of Missing Out) yang Berbalik Jadi FUD

Faktor ketiga yang dibahas oleh CEO Tether adalah fenomena “FOMO” (Fear of Missing Out) yang biasanya mendorong harga Bitcoin untuk naik. Namun, pada Black Friday, FOMO justru berbalik menjadi FUD (Fear, Uncertainty, and Doubt). Ketika harga Bitcoin mulai turun, banyak investor takut kehilangan lebih banyak uang, sehingga mereka panik dan menjual aset mereka.

Baca Juga:  Bitcoin Menuju 2027: Analisis Prediksi Fase Baru Siklus 4 Tahun

Faktor ini bukanlah hal yang aneh di pasar kripto. Banyak trader dan investor baru yang terjebak dalam perasaan FOMO ketika harga Bitcoin melambung tinggi, namun ketika pasar mulai terpuruk, perasaan takut kehilangan lebih banyak uang justru membuat mereka semakin panik dan membanjiri pasar dengan aksi jual.

Dalam dunia kripto, sentimen pasar bisa sangat kuat, dan terkadang emosi bisa lebih mempengaruhi daripada analisis teknis. CEO Tether Inilah yang terjadi pada Black Friday, di mana sentimen FUD menguasai pasar, menyebabkan harga Bitcoin anjlok.

CEO Tether Bongkar 4 Alasan Gila di Balik Black Friday Pasar Bitcoin

Pengaruh Peraturan Pemerintah yang Tak Terduga

Terakhir, Paolo mengungkapkan bahwa pengaruh regulasi pemerintah yang datang tiba-tiba juga menjadi faktor utama yang memicu kekacauan di pasar Bitcoin. CEO Tether Ketika negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, atau Uni Eropa mengumumkan peraturan baru yang membatasi penggunaan atau transaksi cryptocurrency, pasar langsung merespons dengan reaksi negatif.

Peraturan yang tidak jelas dan tiba-tiba ini menimbulkan dampak yang mempengaruhi para investor. CEO Tether Beberapa investor bahkan memilih untuk menarik dana mereka dari Bitcoin dan cryptocurrency lainnya karena takut akan potensi dampak peraturan yang lebih ketat.

Pada Black Friday, beberapa negara memang mulai mengeluarkan sinyal bahwa mereka akan lebih ketat mengawasi pasar kripto. CEO Tether Hal ini menyebabkan banyak investor khawatir dan memilih untuk menunggu sebelum mengambil keputusan besar lagi. Ketidakpastian hukum semacam ini juga ikut berperan dalam penurunan harga Bitcoin yang tajam pada hari itu.

Kesimpulan

Pasar Bitcoin dan cryptocurrency memang dikenal dengan volatilitasnya yang ekstrem. CEO Tether Kejadian Black Friday lalu hanya menjadi salah satu contoh betapa besarnya pengaruh faktor-faktor eksternal dalam pergerakan harga Bitcoin. CEO Tether, Paolo Ardoino, mengungkapkan 4 alasan utama yang harus diperhatikan oleh setiap investor kripto, mulai dari kondisi makroekonomi yang tidak disebutkan, masalah likuiditas, hingga dampak dari FOMO dan regulasi yang tiba-tiba. Pada akhirnya, meskipun pasar kripto memberikan potensi keuntungan besar, investor tetap harus berhati-hati dalam menghadapi gejolak pasar yang bisa terjadi kapan saja.

We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications